Mengenal sisi lain rupiah pertama republik Indonesia #CintaRupiah
Cinta Rupiah – Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia tidak langsung menetapkan mata uang resmi dengan nama rupiah. Mata uang Indonesia ketika itu disebut dengan nama ORI, singkatan dari Oeang Republik Indonesia (ORI). Nominal ORI yang beredar mulai satu sen, lima sen rupiah sampai 100 rupiah. Pemerintah RI meresmikan penggunaan ORI pada 30 Oktober 1946. ORI menjadi alat tukar resmi masyarakat Indonesia selama kurun waktu 1945-1949.
ORI dicetak dengan desain yang masih sederhana dan pengaman serat halus dan baru dicetak terbatas di Yogyakarta. Kualitas cetakan uang pertama bangsa Indonesia ini memang masih seadanya. Nilainya pun masih rendah terlebih bila dibandingkan uang yang beredar ketika itu yang dikeluarkan oleh De Javasche Bank. Museum Bank Indonesia (BI) juga menyimpan salah satu seri ORI emisi 1, tanggal 17 Oktober 1945. Yaitu ORI dengan nominal 5 sen. Penandatangan uang adalah Mr. A. A Maramis, menteri keuangan RI ke-2. Uang ORI nominal 5 sen ini terbit pada 30 Oktober 1946 dan ditarik dari peredaran pada 1 Mei 1950.
Warna dominan ORI 5 sen ini berwarna violet atau ungu dengan ukuran kertas 100 mm x 49 mm. Gambarnya juga menarik, memuat gambar banteng yang terlihat samar di bagian utama. Sedang di bagian belakang terlihat gambar kepak sayap burung Garuda. Tanda air atau watermark berupa serat halus. Setelah emisi 1 pada tahun 1945, selanjutnya pemerintah RI merilis lagi ORI emisi II pada 1 Januari 1947. Di Museum Bank Indonesia tersimpan beberapa jenis dokumentasi ORI emisi II ini, antara lain pecahan Rp 100 yang dirilis sebelum era Republik Indonesia Serikat. Penandatangan uang kertas ini adalah Mr. Sjafruddin Prawiranegara, menteri keuangan RI ke-5.
ORI pecahan Rp 100 ini berwarna hijau berukuran 178×87 mm. Bagian utama memuat wajah Soekarno, Presiden RI pertama. Sedang di bagian belakang ada gambar Undang Undang dengan berbagai ornamen. Pengaman ORI emisi II ini mengalami penambahan selain serat halus dan kode kontrol.
Mencintai rupiah itu tidak sekedar hanya bicara tapi perlu juga pengetahuan dan pembuktian agar makin terasa, jadi cinta rupiah siapa takut ?
foto peruri